Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Wednesday, October 13, 2010

Demo Gubernur, Mahasiswa Dipukul Polisi

The Globe Journal | Selasa, 12 Oktober 2010

Banda Aceh - Beberapa mahasiswa yang berdemonstrasi di Kantor Gubernur Aceh bernasib naas. Salah satunya malah harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Zainoel Abidin (RSUZA) akibat pemukulan yang dilakukan oknum polisi saat demo berlangsung.

"Aksi pemukulan terjadi pada saat aksi dorong-mendorong antara kami dan petugas keamanan yang terdiri dari Polisi dan Satpol PP berlangsung. Awalnya kami sudah mendesak pihak kantor gubernur agar memanggil gubernur, tapi responnya gak baik," aku Robbi Firmansyah, Koordinator Lapangan Aksi, Selasa (12/10).

Ia mengatakan, salah satu pegawai disitu meminta kami untuk menyerahkan kertas yang berisi tuntutan aksi tersebut, karena Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf tak bisa menjumpai massa karena sedang ada rapat.

"Masak kami hanya menyerahkan kertas tuntutan lalu pulang tanpa ada kejelasan dari sikap gubernur. Itu kan mustahil. Kami tidak mau lagi dibohongi. Kami sudah berulang kali menyerahkan poin-poin tuntutan serta hasil laporan investigasi soal PT. Lhoong Setia Mining (LSM)," papar Robbi.

Menurut Robbi, akibat respon negatif dari pemerintah maka massa mencoba mendobrak barisan pengamanan untuk bisa menjumpai gubernur. Namun, nasib naas menimpa mahasiswa anggota demonstrasi. Sebanyak 6 orang pengunjuk rasa terluka, dan satu diantaranya pingsan karena sikap arogansi petugas keamanan.

Mahasiswa yang pingsan ketika beraksi sembari terbaring di RSUZA, Kukuh BR mengaku dirinya dipukul oleh oknum polisi menggunakan pentungan karena mencoba mendobrak barisan pengamanan.

"Saya dipukul di bagian bawah dada menggunakan pentungan oleh polisi. Sebelumnya juga dipukuli oleh oknum Satpol PP di kepala," ujar Kukuh sambil memperlihatkan lukanya. Kukuh berdiri paling depan saat aksi tersebut. Ia dipukul waktu menanyakan salah satu rekannya yang diamankan oleh pihak kepolisian.

" Waktu saya lihat kawan saya hilang dalam barisan massa, saya meminta agar petugas keamanan membiarkan saya untuk bisa melewati pengamanan untuk mencari teman saya. Akan tetapi, polisi lebih arogan sehingga saya diseruduk dengan pentungan di bagian perut dan dada. Lalu, saya merasa sesak nafas sampai tidak sadar diri," jelas Kukuh dengan suara yang rendah dan terbata-bata.

Para pengunjuk rasa mengungkapkan akan terus mengadvokasi atas kejadian itu. Sejauh ini, mereka sedang menunggu hasil observasi rontgen yang dikeluarkan oleh pihak RSUZA.

0 comments:

Post a Comment

Jaringan

  © Blogger template AutumnFall by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP