Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Wednesday, May 5, 2010

Penculik Minta Tebusan Rp 1 M

PEUREULAK; Tue, May 4th 2010: Kasus penculikan dengan motif minta uang tebusan, kembali terjadi di wilayah hukum Aceh Timur. Kali ini, yang jadi sasaran penculik adalah Nasir (30), warga Desa Bandrung, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur. Kawanan penculik yang tengarai memakai senjata api (senpi) laras panjang, minta uang tebusan sebesar Rp 1 miliar.

Peristiwa penculikan oleh kawanan bersenpi, yang kembali mengusik ketentraman masyarakat di Aceh Timur itu, terjadi Selasa 20 April bulan lalu. Namun, informasi penculikan yang menimpa Nasir, seorang pemilik kebun kelapa sawit di wilayah itu, baru diketahui pada Minggu (2/5) petang, dua hari lalu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Serambi, Senin (3/5) kemarin, menyebutkan bahwa Nasir yang mengendarai sepeda motor (sepmor) Honda Supra-X, diculik saat sedang dalam perjalanan menuju ke kebun sawit miliknya di kawasan Leuge, Peureulak Kota, arah perairan Kuala Mak Leuge, Aceh Timur.

Konon, ketika itu, Nasir baru saja mengambil uang puluhan juta rupiah dari salah satu bank di Peureulak untuk kepentingan membayar gaji pekerja. Namun dalam perjalanan yang hampir tiba di kebun miliknya itu, laju sepmor yang dikendarainya tiba-tiba distop oleh tiga pria sambil mengarahkan moncong senjata ke wajah Nasir.

“Pelaku dan korban sempat berbincang-bincang beberapa saat. Lalu korban dibawa oleh pelaku dengan memakai sampan ke arah muara kuala, sementara sepeda motor korban ditinggalkan di lokasi. Pelaku kemudian menghubungi keluarga korban, sampai sejauh ini kita perkirakan korban masih di seputaran Peureulak,” ungkap satu sumber Serambi.

Informasi lain yang berkembang menyebutkan pula bahwa lokasi persembunyian pelaku dan tempat disembunyikan sandera sudah beberapa kali dikepung oleh aparat kepolisian dari Mapolres Aceh Timur. Namun, upaya menemukan korban dan menangkap para pelakukanya, hingga kini belum membuahkan hasil.

Ditambahkan, untuk menemukan korban dan menangkap para pelakunya itu, pihak kepolisian terus menyisir wilayah pedalaman Peureulak, termasuk melacak beberapa titik yang diduga merupakan tempat atau posisi terakhir pelaku bersama sandera itu. “Para pelaku menggunakan dua pucuk senjata pendek dan satu senjata laras panjang,” sebut sumber itu lagi.

Minta uang tebusan
Seperti beberapa kasus serupa yang pernah terjadi sebelumnya, pelaku penculikan terhadap Nasir itu juga minta uang tebusan kepada keluarganya. Tidak tanggung-tanggung, jumlah uang tebusan yang diminta oleh kawanan penculik bersenpi itu pada awalnya sebesar Rp 1 miliar.

Namun, belakangan atau tepatnya Minggu (2/5) lalu, penculik kembali mengultimatum keluarga Nasir di Desa Bandrung, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, cukup membayar uang tebusan sebesar Rp 300 juta saja. Namun pihak keluarga masih belum sanggup memenuhi tuntutan tersebut.

Sementara itu, Kapolres Aceh Timur, AKBP Drs Ridwan Usman saat dikonfirmasi Serambi, Senin (3/5) kemarin, membenarkan adanya aksi penculikan tersebut. Bahkan, ia mengaku bahwa pihaknya masih terus memantau di lapangan, dengan mengepung titik lokasi yang dilaporkan warga. “Saya juga minta dukungan masyarakat untuk ikut melaporkan keberadaan pelaku,” katanya.

Menurut Kapolres, kerja sama untuk menciptakan keamanan yang kondusif bukan hanya tugas Polri semata, tapi masyarakat pun harus ikut andil bagian menciptakannnya, dengan cara membantu tugas aparat kepolisian dalam menjalankan tugas di lapangan. “Informasi lain terus kita kembangkan dalam kasus ini, termasuk memintai keterangan dari saksi-saksi. Kita terus melacaknya,” demikian Kapolres Ridwan Usman.(is)

0 comments:

Post a Comment

Jaringan

  © Blogger template AutumnFall by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP