Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sunday, February 6, 2011

Moral Islam memberi cahaya Islam kepada perempuan Yahudi

Sebut saja namanya Khadija, nama yang digunakannya setelah masuk Islam. Ia seorang profesor keturunan Yahudi yang menemui cahaya Islam setelah menyaksikan kematian seorang pengarah bernama Tony Richardson akibat penyakit AIDS. Khadija mengagumi Richardson sebagai pengarah panggung drama yang profesional, brilian dan diakui kalangan seniman antarabangsa.

Kehidupan Richardson sebagai homoseks menularkannya penyakit AIDS yang membunuh beliau. Dari situlah Khadija mula memikirkan gaya hidup masyarakat Barat dan masyarakat Amerika terutama dalam masalah moral. Khadija pun mulai melirik ajaran Islam.

Khadija memulakannya dengan mempelajari sejarah Islam. Sebagai seorang Yahudi, ia masih mengingati sejarah nenek moyangnya, Yahudi Sepanyol yang hidup di tengah masyarakat Muslim dan terusir pada masa penyiasatan pada tahun 1942. Khadija mempelajari bagaimana kekhalifahan Turki Ustmani melayan para pelarian Yahudi dengan cara yang manusiawi pada masa pengusiran orang-orang Yahudi dari daratan Eropah.

"Allah membimbing saya dalam belajar dan saya belajar Islam dari banyak tokoh seperti Imam Siddiqi dari South Bay Islamic Association, Hussein Rahima dan kakak angkat saya, Maria Abidin, seorang muslim orang Amerika asli dan bekerja sebagai penulis di majalah SBIA, IQRA," kisah Khadija mengawali ceritanya sebelum menjadi seorang muslim.

Apabila membuat penyelidikan tentang Islam, Khadija mewawancarai seorang pemilik kedai daging halal di sebuah daerah di San Francisco. Di kedai itu ia bertemu dengan seorang pembeli, perempuan berjilbab yang kemudian sangat mempengaruhinya dalam memahami ajaran Islam. Khadija terkesan dengan perilaku perempuan itu yang lembut dan ramah, apalagi perempuan berjilbab itu ternyata menguasai empat bahasa asing.

"Kecerdasannya, membuat saya merasa terbebas dari sikap sombong dan memberikan kesan mendalam pada masa-masa awal saya mempelajari bagaimana Islam boleh mempengaruhi perilaku manusia," ujar Khadijah.

"Penyelidikan yang saya lakukan membuat saya tahu lebih banyak tentang Islam dari sekadar sekumpulan fakta, bahawa Islam adalah agama yang hidup. Saya belajar bagaimana kaum Muslimin melayan diri mereka sendiri dengan penuh martabat dan kebaikan sehingga boleh mengangkat mereka dari kekerasan dan perhambaan di Amerika .. . "

"Saya belajar bahawa lelaki dan perempuan Muslim bisa saling menyokong kewujudan masing-masing, tanpa harus merosakkan keduanya secara verbal maupun fizikal. Saya juga belajar bahawa busana yang pantas menunjukkan semangat spiritualitas dan mengangkat darjat mereka sebagai manusia," papar Khadija.

Keadaan itu sangat berbeza dengan apa yang dialami Khadija selama ini, sebagai perempuan yang hidup di tengah budaya masyarakat Amerika. Seperti perempuan Amerika pada umumnya, ia ibarat hidup di tengah perhambaan seksual. Sejak usia awal, Khadija belajar bahawa masyarakat AS pada umumnya menilai manusia semata-mata dari penampilan luarnya saja sehingga banyak remaja, baik perempuan maupun laki-laki yang putus asa karena merasa tidak diterima oleh teman sebayanya.

Setelah mengetahui lebih banyak tentang Islam dan bergaul dengan beberapa muslim Amerika, Khadija makin mencintai dan menghormati Islam. "Saya menyokong dan mengagumi Islam kerana Islam memberikan hak yang sama dalam masalah pendidikan untuk laki-laki dan perempuan, menghormati hak laki-laki dan perempuan dalam masyarakat dan ajaran tentang cara berbusana yang pantas serta aturan Islam tentang perkahwinan," tukas Khadija.

"Islam mengajarkan untuk menghargadi diri kita sendiri sebagai makhluk ciptaanNya yang dianugerahkan kemampuan untuk bertanggung jawab dalam hubungan kita dengan orang lain. Lewat sembahyang dan zakat, serta komitmen keimanan dan pendidikan, jika kita mengikuti jalan Islam, kita mempunyai peluang untuk mendidik anak-anak yang akan terbebas dari ancaman kekerasan dan eksploitasi, "sambungnya.

Dalam perjalanannya memeluk Islam, Khadija aktif di organisasi Amila (American Muslims Intent on Learning and Activism) dan ikut menguruskan laman organisasi itu. Khadija dengan jujur mengakui bahawa komuniti Muslim adalah komuniti yang mengagumkan. "Islam memberi petunjuk pada kita agar terhindar dari api neraka," kata Khadija.

Khadija pun bertekad bulat untuk mengucapkan dua kalimah syahadat dan menjadi seorang muslim. "Sang Pencipta dikenali dengan banyak nama. Rahmat-Nya kita rasakan dan kehadiran-Nya dimanifestasikan dengan cinta, toleransi dan kasih sayang yang hadir di tengah kehidupan masyarakat," tandas Khadija. (Ln / oi)

0 comments:

Post a Comment

Jaringan

  © Blogger template AutumnFall by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP